DARUBA – Massa aksi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Morotai Bersatu (KMMB) dan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) menuntut Bupati Pulua Morotai Benny Laos turun dari jabatanya, hendak menerobos masuk kantor bupati. Namun upaya massa ini mendapat hadangan dari anggota Polres yang dipimpin langsung Kapolres Pulau Morotai AKBP Mikael P Sitanggang.
Massa mencoba menerobos pagawa kawah berduri yang melingkari kantor bupati dan penjagaan anggota Polisi. Aksi merasa kecewa terhadap Benny Laos yang sudah tiga kali digelar aksi namun tidak menemui mereka.
“Kami hanya mengingin Benny Laos keluar dan menemui kami, karena ini sudah ke 3 kalinya kami lakukan aksi, tapi tidak ada itikad baik dari Benny Laos,” ungkap salah satu ASN, Yakmil melalui pengeras suara, Senin (26/11/2018).

Yakmil juga menambahkan bahwa massa aksi kecewa dengan tindakan Sekda yang awalnya menginstruksikan kepada kepala dinas (SKPD) untuk ikut turun aksi bersama-sama menyuarakan Benny Laos turun dari jabatanya, namun sekarang Sekda malah bersembunyi dan tidak menampakan batang hidungnya.
Upaya ini sempat memanas, bahkan massa aksi juga beradu argumen dengan Kapolres AKBP Mikael P Sitanggang. Kapolres berharap agar massa aksi bisa menyampaikan aspirasinya secara tertib dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
“Jangan kalian melakukan tindakan anarkis, merusak kantor bupati, karena ini adalah milik negara. Apa kalian mau bertanggung jawab jika ada kerusakan yang terjadi terhadap aset Negara,” tegasnya kepada massa aksi.

Kapolres mengaku kantor Bupati Pulau Morotai kini tidak berpenghuni dan tidak ada aktifitas di dalamnya. Bahkan jika ada Bupati Benny Laos di dalamnya, Kapolres siap memediasi dilakukan hearing dengan massa aksi.
“Kalau ada bupati dan pegawai di dalamnya saya siap memfasilitasi kalian untuk bertemu dengan bupati. Tapi memang di dalam itu tidak ada bupati dan tidak ada pegawai yang masuk jadi kosong,” tandasnya.

Saat bersamaan hadir Wakil Ketua DPRD Pulau Morotai, Rasmin Fabanyo yang ikut menyampaikan orasinya. Rasmin mengajak semua masyarakat Pulau Morotai untuk tidak mudah terprovokasi dengan situasi saat ini. (Ajo)