TOBELO – Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) pada 5 Kampus di Halmahera Utara (Halut) yakni Para Presiden BEM tersebut yakni, BEM PADAMARA, BEM UNIERA, BEM UNHENA, BEM STIKES dan BEM AKBID, mengkritisi kinerja Polres Halut yang lambat mengusut pelaku pengeroyokan mahasiswa dan petani kopra saat menggelar aksi unjuk rasa beberapa waktu lalu.
Para pemimpin mahasiswa ini menilai Polres Halut gagal menjalangkan fungsinya sebagai Pelindung, Pengayom dan Pelayan Masyarakat. Belum adanya pelaku pengeroyokan yang diamankan, menunjukan Polisi tidak serius mengusut persoalan dilaporkan masyarakat ini.
“Kami menilai Kapolres Halut, tidak serius dalam menangani kasus pengeroyokan yang telah terjadi, buktinya sampai saat ini salah satu korban penganiayaan yang menimpah salah satu mahasiswa yang pada saat ini menjabat sebagai Ketua MPM UNIERA atas Nama Rianto Pasimanyeku pun, tak kunjung diselesaikan. Padahal kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polres Halut,” kata Presiden BEM UNIERA, Angky Latuwael didampingi 4 Presiden BEM lain kepada KabarMalut, Jumat (7/12/2018).
Mereka juga berharap Kapolres Halut dalam waktu dekat ini sudah bisa menyelesaikan masalah pengeroyokan yang diduga dilakukan sejumlah oknum ASN dan Preman tersebut. Jika tidak, maka secara kelembagaan BEM pada lima kampus di Halut ini akan mengarahkan seluruh anggota (mahasiswa) bersama-sama dengan masyarakat untuk menyuarakan persoalan ini.
“Ingat persoalan ini adalah persoalan hukum dan persoalan kemanusiaan, oleh karna itu pihak keamanan dalam hal ini kepolisian harus secepatnya mengusut tuntas masalah yang telah terjadi,” tegas Presiden BEM AKBID, Juniati Tombokan.
Sementara Presiden BEM UNHENA, Heldi Giofano Leaua mengatakan secara kelembagaan sangat prihatin dan mengutuk keras kejadian tersebut. Pada dasarnya tindakan yang dilakukan oleh oknum ASN dan preman tersebut telah menyalahi aturan hukum yang berlaku.
“Kami berharap pihak Kepolisian segera bertindak cepat mencari aktor dibalik kasus pengeroyokan tersebut, sehingga kejadian serupa ini tidak meluas dan terjadi lagi di Halut,” tutupnya. (Ajo)