SANANA – Suasana Pleno Perhitungan dan Rekepitulasi Suara Pemilu tingkat Kabupaten yang dilaksanakan KPU Kepulauan Sula (Kepsul) sontak berhenti dan ditunda hingga Kamis (2/5) besok, ketika soerang Caleg dari Partai Demokrat jatuh tersungkur ke lantai dan meninggal dunia saat pleno berlangsung. Caleg bernama Abu Bakar Gailea ini, meninggal dunia saat berdebat dengan penyelenggara mempertanyakan satu suaranya di Kecamatan Sulabesi Tengah hilang dan berubah menjadi suara partai.
Menurut salah satu saksi, Masri Soamole yang juga sebagai anggota PPK Sulabesi Tengah, Caleg yang biasa disapa ABG itu dalam keadaan emosi saat pleno berlangsung. ABG pada pleno hari pertama berlangsung tidak hadir, di hari kedua hadir sabagai saksi partai untuk mempertahankan satu suaranya yang hilang.
“Almarhum saat datang pleno di pagi hari sekira pukul 09:00 WIT sudah dalam keadaan emosi, ia pun sempat menyampaikan kekecewaannya kepada kami penyelenggara termasuk anggota PPK Sulabesi Tengah, hingga saat sidang pleno mulai dibuka ia masih dalam keadaan emosi, baru dilepaskan ke forum, almarhum langsung mulai aksi protesnya dengan suara keras sambil menyerang ke arah Pimpinan sidang yaitu Yuni Yuningsi Ayuba selaku Ketua KPU Kepsul dan anggotanya hingga pimpinan sidang secara tegas meminta Polisi keluarkan saksi yang tidak tertib termasuk almarhum,” kata Masri Soamole kepada KabarMalut, Rabu (1/5/2019).
Emosi almarhum sempat diredam, namun saksi lain kembali naik pitam sehingga almarhum juga kembali emosi, bahkan suaranya memenuhi seisi ruang pleno. Kurang lebih 2,5 jam keadaan emosi dan berdebat, mantan Ketua DPC PKB Kepsul itu tersungkur jatuh ke lantai.
“Tidak menunggu lama, orang-orang seisi ruang pleno langsung bergegas ke arah almarhum dan mengangkat almarhum ke ruangan belakang di aula,” jelasnya.
Sementara saksi lain yakni Sekretaris Prtai Hanura Kepsul, Tamra Ticoalu mengaku dalam perbedatan itu almarhum sempat melontarkan kata, meski mati pun kebenaran harus diperjuangkan.
“Saya sampat dengar (maaf) ada statemen terakhir almarhum saat ia terjatuh, meski saya mati dalam ruangan ini tapi kebenaran tetap harus diperjuangkan,” singkat Tamra sambil menguti perkataan almarhum.
Almarhum sempat dilarikan ke RSUD Sanana untuk mendapat pertolongan medis, namun tidak dapat diselamatkan. Infomasi meninggalnya Caleg Partai Demokrat ini membuat pleno diskorsing hingga Kamis (2/5) besok. (Ajo)