SANANA – Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa Kepulauan Sula (Kepsul), Abdul Fatah mengapresiasi aksi warga Desa Waiboga Kecamatan Sulabesi Tengah pada Senin (27/5) kemarin memprotes serta mendesak Bupati Kepulauan Sula (Kepsul), Hendrata Thes mencopot Kades Waiboga Hasanudin Tidore dari jabatanya.
Aksi tersebut menunjukan bentuk fungsi kontrol masyarakat atas penyelenggaraan pemerintahan baik desa maupun pemangku jabatan lainnya.
“Aksi itu patut diapresiasi, karena dengan begitu kita mereka membuat kita untuk dapat merespon persoalan masyarakat,” kata Abdul saat dikonfirmasi KabarMalut di ruang kerjanya, Selasa (28/5/2019).
Abdul mengaku sebelum menggelar aksi, ada masyarakat dan beberapa anggota BPD Waiboga datang menemuinya dan menyampaikan tuntutan dimaksud. Namun pihaknya mengarahkan untuk bertemu Kabag Pemerintahan Setda Kepsul.
“Mereka para masyarakat Desa Waiboga sebelumnya sudah datang ke saya dengan tuntutan soal pergantian aparat, jadi saya arahkan ke Bagian Pemerintahan,” tambah Abdul.
Soal pernyataan masa aksi tentang Kepala desa Waiboga Hasanudin Tidore yang tidak pernah melakukan tahapan seperti musyawarah desa dan musyawarah dusun, Abdul mengatakan tidak benar, karena yang ia ketahui proses itu selalu dilakukan oleh Pemerintah Desa Waiboga Kecamatan Sulabesi Tengah.
“Kalau soal pernyataan bahwa Kades Waiboga tidak melakukan tahapan seperti musyawarah dusun dan desa itu tidak benar, karena kami dari DPMD tahu benar tahapan yang dilakukan Pemerintah Desa Waiboga,” pungkasnya. (Ajo)