SANANA – Salah satu nelayan asal Namlea Kabupaten Buru, Provinsi Maluku, Arifin Bugis (33) yang hilang selama empat hari saat melaut pada Senin (17/6), akhirnya ditemukan selamat di perairan Kepulauan Sula (Kepsul) Provinsi Maluku Utara (Malut).
Kepala Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Kelas II Sanana Kepsul, I Gede Astawa Prama Artha mengatakn pencaharian terhadap nelayan asal Pasar Baru Dusun Rete Namlea ini berawal saat pihaknya dihubungi Syahbandar Ambon Provinsi Maluku adanya nelayan yang hilang dan diduga hanyut ke peraitan Kepsul.
“Syahbandar Sanana sebelumnya menerima laporan bahwa titik kordinat nelayan yang terdeteksi telah berada di perairan Kepsul tepatnya di Desa Fatkauyon Kecamatan Sulabesi Timur,” kata I Gede kepada wartawan, Kamis (20/6/2019).
Tim KPLP bersama unsur TNI melakukan pencaharian dengan menyisir perairan sekitar yang dicurigai tempat hanyutnya nelayan tersebut selama kurang lebih 2-3 jam lamanya. Akhirnya berhasil menemukan korban di sekitar perairan di Desa Wailia Kecamatan Sulabesi Timur Kabupaten Kepsul diatas longboat dalam kondisi lemas setelah empat hari terapung diatas laut.
Pemda Pulau Buru juga mengarahkan speed boat milik Pemda dalam percaharian tersebut, saat ditemukan korban langsung dinaikan ke speed boat milik Pemda Buru, karena pertimbangan lokasi penemuan lebih dekat dengan pelabuhan Sanana, maka tim pencarian yang menggunakan speed boat Pemda Buru dan KPLP sepakat untuk membawa korban ke Pelabuhan Sanana.
“Pencarian kurang lebih 3 jam, dan karena sudah ditemukan oleh speed pencarian dari Pemda Buru maka kami bersepakat dibawa ke pelabuhan Sanana, dan saya langsung perintahkan petugas untuk hubungi tim medis agar bisa bersiaga di dermaga Sanana,” jelasnya.
Korban kemudian dibawah ke RSUD Sanana guna menjalani pemeriksaan lanjutan, setelah sebelumnya telah menjalani pemeriksaan awal di Pelabuhan Sanana.
Arifin Bugis sendiri mengaku kejadian naas itu bermula saat mesin 15 PK yang digunakan pada longboat miliknya untuk melaut mengalami kerusak. Upaya perbaikan sudah dilakukan, tetapi tetap saja mesin tidak hidup sehingga dirinya terseret arus.
“Saya melaut sendiri, dengan menumpangi fiber bermesin 15 PK, namun saat beranjak pulang mesin saya rusak, sudah saya coba perbaiki tapi tidak jadi, akhirnya saya terbawa arus hingga tidak tahu kemana,” singkatnya. (Ajo)