Home » Pendidikan » Teknologi Mengurangi Kesenjangan dalam Pendidikan

Teknologi Mengurangi Kesenjangan dalam Pendidikan

Fajar Eka Putra July 21, 2024

kabarmalut.co.id – Olivia Husli Basrin, Country Lead Google for Education Indonesia, menyatakan bahwa teknologi dapat menjadi jembatan untuk memperkecil kesenjangan yang ada dalam sistem pendidikan di Indonesia. Olivia menyampaikan pandangan ini saat berbicara di acara G-Schools Indonesia Summit (GSIS) 2024 yang diselenggarakan oleh PT Reformasi Generasi Indonesia (REFO). Acara ini berfokus pada penggunaan teknologi dalam pendidikan dengan tema “Tren AI dalam Pembelajaran Berbasis Google.”

” Baca Juga: Kevin Sanjaya Resmi Pensiun dari Dunia Badminton “

Adopsi Teknologi di Sekolah-sekolah

Menurut Olivia, teknologi hadir untuk mengatasi berbagai masalah yang menjadi penyebab kesenjangan dalam pendidikan. Saat ini, semakin banyak sekolah yang mulai mengadopsi teknologi Google dalam proses belajar mengajar. GSIS 2024 sendiri diadakan di IPEKA BSD, sekolah pertama di Indonesia yang menyandang predikat Sekolah Rujukan Google. Susanti, Director of International School IPEKA BSD, menyatakan bahwa sekolah ini sering menjadi contoh dalam pengimplementasian teknologi Google untuk sekolah-sekolah lain.

Ajang Networking bagi Tenaga Pendidik

Pepita Gunawan, Direktur REFO, menjelaskan bahwa penyelenggaraan acara ini juga berfungsi sebagai ajang networking bagi tenaga pendidik. Tujuannya adalah agar para pendidik dapat saling bertemu dan belajar mengenai pemanfaatan AI dalam bidang pendidikan. “Kami ingin para pahlawan pendidikan datang, bertemu, dan berjejaring supaya mereka bisa membangun sistem dukungan yang kuat.” Ucap Pepita dalam keterangan yang diterima detikINET pada Minggu (5/5/2024).

Keterbatasan Acara Pendidikan di Indonesia

Pepita juga menyatakan bahwa di Indonesia tidak banyak perusahaan dengan spesialisasi pendidikan yang bergerak dalam bidang MICE (meeting, incentive, convention, dan exhibition). Sehingga acara dengan fokus edukasi seperti ini masih sangat sedikit. “REFO justru ingin terus membuat event pendidikan, karena kami tahu bahwa para pendidik butuh akses ke konten edukasi yang berkualitas. Selama ini mereka harus ke luar negeri atau menyaksikan secara online untuk acara-acara semacam ini,” jelasnya.

Baca Juga :   Peningkatan Penerimaan Beasiswa IISMA Tahun 2024

Acara Pendidikan Mendatang

Pada bulan September 2024, REFO akan mengadakan acara edukasi yang lebih besar, yaitu Indonesia Future of Learning Summit (IFLS) dengan tema “Integrating AI into Learning.” IFLS 2024 merupakan acara ketiga yang diselenggarakan oleh REFO, setelah sebelumnya diadakan pada tahun 2019 dan 2023. REFO ingin menjadi trendsetter dalam dunia pendidikan dan terus mengeksplorasi topik AI yang saat ini sangat populer. Dengan tujuan agar AI dapat bermanfaat bagi pendidikan di Indonesia dan membantu menciptakan Generasi Emas 2045.

Pembicara di GSIS 2024

GSIS 2024 menghadirkan tiga keynote speaker, yaitu Suan Yeo, Head of Adoption (APAC) Google for Education; Steven Sutantro, Principal Learning Consultant REFO; dan tim IPEKA BSD Christian School yang terdiri dari Andriani Winoto (Head of Location/School), Sarialam (Principal, Senior High), Suhendra (Teacher), dan Juan Jonathan Sarpin (Student, Senior High). Para pembicara ini berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka mengenai penerapan teknologi dan AI dalam pendidikan. Serta manfaat yang bisa diperoleh dari adopsi teknologi tersebut.

” Baca Juga: Pelajar SMA di Bogor Jadi Dalang Perampokan Rumah “

Kesimpulan

Secara keseluruhan, teknologi memiliki potensi besar untuk mengurangi kesenjangan dalam sistem pendidikan di Indonesia. Melalui acara seperti GSIS 2024 dan IFLS, REFO berusaha memberikan akses kepada para pendidik untuk mendapatkan konten edukasi berkualitas dan membangun jaringan yang kuat. Dengan demikian, diharapkan teknologi dan AI dapat dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia, menuju terciptanya Generasi Emas 2045.